THL Penyuluh Perikanan Harus Jadi Prioritas Perekrutan

18-10-2016 / KOMISI IV

Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto menyatakan bahwa masalah tenaga harian lepas (THL) penyuluh perikanan harus masuk dalam prioritas anggaran 2017. Hal tersebut disampaikan saat rapat kerja Komisi IV dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10/2016).

 

“Kita harus prioritaskan THL Penyuluh Perikanan ini, dan kita tetapkan sebagai bagian yang termasuk dalam anggaran 2017 ini, supaya tidak terjadi gejolak di daerah, mengingat pentingnya peran yang telah mereka lakukan,” ucap Hermanto disela-sela raker tersebut.

 

Terkait masalah tenaga penyuluh perikanan, menurut Hermanto substansinya adalah para penyuluh itu meminta kepada pemerintah agar mereka tetap diberdayakan seperti yang sudah ada sekarang. Berdasarkan data jumlah seluruh tenaga penyuluh itu ada sebanyak 2.400 orang, dan negara saat ini hanya bisa merekrut sebanyak 1.000 orang.

 

“Hal ini seakan terjadi perlakuan yang tidak sama terhadap orang yang telah bekerja cukup lama, yakni sejak tahun 2006. Saya pikir kebijakan kita kurang berpihak kepada mereka, oleh karena itu saya meminta kepada pemerintah agar tetap dapat menyerap seluruhnya yaitu sebanyak 2.400 orang tersebut. 1.000 orang akan direkrut saat ini dan sisanya sebanyak 1.400 orang akan diprioritaskan dalam perekrutan  untuk dipekerjakan pada bagian E Nomorator,” jelasnya.

 

Sementara itu Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron yang memimpin raker, mengatakan jangan sampai para THL Penyuluh Perikanan itu kehilangan pekerjaan, karena para penyuluh perikanan tersebut sudah mencintai pekerjaan di sektor perikanan.

 

“Kita tidak boleh skeptis memandang mereka, tetapi bagaimana memberdayakan mereka yang sudah menyukai sektor ini. Meski yang dibutuhkan saat ini 1.000 orang, tetapi yang 1.400 sisanya direkrut untuk bagian E Nomorator maka hal itu lebih baik,” tandas Herman.

 

Herman menyatakan, semua tergantung policy dan kebijakan dari Menteri Susi. Hal itulah yang harus bisa dipastikan pada raker tersebut. (dep,mp), foto : andri/hr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...